Latest News

Sunday, February 6, 2011

Application Of Radiation Protection On Irradiated Materials, Ar-41, At G.A. Siwabessy Reactor

APPLICATION OF RADIATION PROTECTION ON IRRADIATED MATERIALS, Ar-41, AT G.A. SIWABESSY REACTOR

Wijono dan Gatot Wurdiyanto
PTKMR-BATAN

ABSTRACT
APPLICATION OF RADIATION PROTECTION ON IRRADIATED MATERIALS, Ar-41, AT G.A. SIWABESSY REACTOR.
The application of radiation protection on irradiated materials, Ar-41, at G.A. Siwabessy Reactor has been carried out. Ar-41 (Argon 41) is a gasiform with short half life. In several conditions, the irradiated materials should be quarantined for few days or weeks before its usage. Therefore irradiated materials with high activity supported with the application of both external and internal radiation protection appropriate with Nuclear Energy Regulation is needed to improve radiation safety assurance. The irradiation process on Ar-41 samples was carried out at G.A. Siwabessy Reactor in four condition based on time variation, 1, 5, 10 and 15 minutes with exposure rates for each samples after irradiated are 10.5; 126.3; 314.6 and 403.1 mR/hour. There are 3 techniques of external radiation protection that can be implemented to keep the radiation exposure rates at the admission value: time exposure minimization, distance maximization, and radiation shield installation. The admission value for Ar-41 samples handling process can be obtained if time exposure < 84 second, distance > 184.8 cm and Pb radiation shield thickness > 96.8 mm for radiation workers and for public society it can be obtained with time exposure < 8,4 second, distance > 584.5 cm and Pb radiation shield thickness > 134.9 mm. To reduce the risk caused by internal radiation, Ar-41 was placed in an ampoule and overlaid by tissue paper and stereo foam as a shock absorber and then placed in Pb container. With this application, the handling of irradiation materials Ar-41 can be done safely both for radiation and non-radiation workers in the Reactor.

Keywords : irradiation, radiation protection, expossure, externa radiation and interna radiation
Prosiding Seminar Nasional ke-15 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir, Surakarta, 17 Oktober 2009

ABSTRAK
PENERAPAN PROTEKSI RADIASI TERHADAP HASIL IRADIASI Ar-41 DI REAKTOR SERBA GUNA � G.A. SIWABESSY. Telah ditentukan penerapan proteksi radiasi terhadap hasil iradiasi Ar-41 di Reaktor Serba Guna � G.A. Siwabessy Batan. Ar-41 (Argon 41) ini berbentuk gas dan memiliki waktu paro yang relatif pendek (dalam orde jam). Waktu iradiasinya kadang berselang beberapa hari/minggu terhadap penggunaannya. Dengan demikian diperlukan hasil iradiasi yang beraktivitas tinggi yang didukung penerapan teknik proteksi radiasi eksterna dan interna yang memadai (sesuai peraturan ketenaganukliran) untuk meningkatkan jaminan keselamatan radiasi. Iradiasi sampel Ar-41 di Reaktor dilakukan dengan variasi waktu 1, 5, 10 dan 15 menit. Hasil pengukuran laju paparannya masing-masing 10,5; 126,3; 314,6 dan 403,1 mR/jam. Teknik proteksi radiasi eksterna yang diterapkan agar nilai paparan radiasi di bawah batas yang diijinkan meliputi 3 pilihan, yaitu : meminimalkan waktu pemaparan, memaksimalkan jarak dan memasang penahan radiasi. Penanganan total sampel untuk pekerja radiasi memiliki batas waktu < 84 detik; jarak >184,8 cm dan tebal penahan radiasi Pb > 96,8 mm. Untuk masyarakat umum memiliki waktu < 8,4 detik; jarak > 584,5 cm dan tebal penahan radiasi Pb > 134,9 mm. Untuk mengurangi peluang bahaya radiasi interna, ampul sampel gas Ar-41 dilapisi gulungan tissue dan serpihan stereofoam sebagai peredam getaran. Selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah plastik pelindung gas yang diplester rapat sebelum dimasukkan ke dalam kontainer Pb. Dengan penerapan proteksi radiasi yang memadai, diharapkan penanganan hasil iradiasi Ar-41 di Reaktor dapat berlangsung dengan selamat dan aman bagi pekerja radiasi maupun non radiasi.

Kata kunci : iradiasi, proteksi radiasi, paparan, radiasi eksterna dan radiasi interna

1. PENDAHULUAN
Aplikasi teknologi nuklir telah banyak digunakan di berbagai bidang, diantaranya pemanfaatan Ar-41 (Argon 41) yang diiradiasi di dalam Reaktor Nuklir. Radionuklida ini berbentuk gas dan memiliki waktu paro yang relatif pendek (dalam orde jam). Waktu iradiasinya kadang berselang beberapa hari/minggu terhadap penggunaannya, sehingga diperlukan tingkat radioaktivitas tinggi dari hasil iradiasi. Dengan demikian diperlukan penerapan teknik proteksi radiasi eksterna dan interna yang memadai dalam penanganan hasil pasca iradiasi sampai proses penggunaannya (sesuai peraturan ketenaganukliran yang berlaku). Penerapan teknik proteksi ini bertujuan untuk meningkatkan jaminan keselamatan radiasi terhadap manusia (pekerja radiasi dan non pekerja radiasi/masyarakat umum).

Salah satu Peraturan ketenaganukliran yang mengatur tentang Ketentuan Keselamatan Kerja terhadap Radiasi adalah Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99. Secara operasional peraturan ini mengatur tentang batasan nilai laju dosis radiasi untuk pekerja radiasi dengan nilai lebih kecil dari 50 mSv/tahun atau 2,5 mrem/jam dan untuk masyarakat umum lebih kecil dari 0,25 mrem/jam [1].

Pada makalah ini akan dilakukan kajian tentang penerapan proteksi radiasi terhadap hasil iradiasi Ar-41 di Reaktor Serba Guna � G.A. Siwabessy. Penerapan proteksi dianalisis menggunakan data laju paparan radiasi gamma pasca iradiasi, ketentuan standar sesuai peraturan ketenaganukliran yang berlaku dan teknik proteksi radiasi (meminimalkan waktu pemaparan, memaksimalkan jarak dari sumber radiasi dan memasang penahan radiasi). Dengan demikian diharapkan penanganan radionuklida Ar-41 pasca iradiasi dapat berlangsung dengan selamat dan aman bagi pekerja radiasi maupun lingkungan.

No comments:

Post a Comment

Tags